Minggu, 12 Mei 2013

Pemilihan Gubernur NTT : Pemungutan Suara Pilgub NTT Diundur Seminggu

Pilkada-KPU.jpg





Pemungutan suara Pilgub NTT putaran kedua kemungkinan besar diundur satu minggu dari jadwal yang telah ditetapkan KPU NTT sebelumnya  pada tanggal 15 Mei 2013.

Demikian disampaikan Juru Bicara KPU Propinsi NTT, Djidon de Haan, ketika ditemui Pos Kupang, Kamis (25/4/2013) siang.  "Mundur sekitar satu minggu dari jadwal yang ditetapkan KPU sehingga bisa klop dengan pengadaan, sortasi dan distribusi logistik," ujarnya.

Dikatakannya, pengunduran pemungutan suara merupakan dampak dari gugatan hukum di Mahkamah Konstitusi (MK) oleh Paket Tunas. Apapun keputusan MK pada Senin (29/4/2013), demikian Djidon, tetap tidak bisa menjamin bahwa   tanggal 15 Mei 2013 Pilgub NTT putaran kedua sesuai jadwal.

Dampak paling besar, kata Djidon, pengadaan logistik pilgub. "Pengadaan logistik tergantung keputusan hari Senin di MK. Kemungkinan besar tidak pas di tanggal 15 Mei 2013. Apapun putusannya tidak bisa menyelesaikan masalah, produksi, sortasi dan distribusi logistik. Karena itu, KPU NTT akan melakukan pleno, koordinasi dengan semua pihak, termasuk dengan KPU Kabupaten Sikka karena ikut tertunda," kata Djidon.

Selain itu, lanjut Djidon, koordinasi juga akan dilakukan dengan Manteri Dalam Negeri terkait alasan penundaan dan prosedur penundaan karena semuanya menjadi kewenangan Mendagri. "Meski kemungkinan diundur seminggu, semua pihak kita minta tidak perlu khawatir atau gelisah karena semuanya diatur dalam koridor aturan," imbau Djidon.

Sementara itu, tim Pemenangan Paket Frenly, Gusti Beribe, yang dimintai tanggapannya terhadap kemungkinan pengunduran jadwal pemungutan suara pilgub putaran kedua, mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkannya. 

Hanya saja, kata Gusti, KPU NTT mestinya harus tetap menjalankan proses ini sesuai tahapan, jadwal dan program yang telah ditetapkan. "Bagi kami tidak soal. Hanya saja  KPU tetap berada dalam jadwal yang sudah ditetapkan," katanya.

Jika akhirnya benar diundur, demikian Gusti,  pihaknya meminta agar pihak penyelenggara dan pengawas serta semua pihak terkait melakukan pengawasan jangan sampai penundaan itu  menimbulkan penyimpangan lainnya.

"Ya, kami minta agar dikawal, jangan sampai justru terjadi penyimpangan. Karena sudah banyak informasi yang kami dapat di lapangan," katanya.

Tanggapan dari Paket Esthon-Paul belum diperoleh. Juru bicara paket ini, Gabriel Beri Binna belum berhasil dikonfirmasi. Pos Kupang mencoba mengirim SMS, namun hingga tadi malam pukul 19.30 Wita, tidak ada balasan. *

Sumber : Pos Kupang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar